Lemak sifatnya tidak baik jika berlebihan. Apalagi jika lemak berlebihan ada di hati, akan sangat berbahaya. Lemak ada beberapa jenis, yaitu : lemak baik, yang sangat di butuhkan tubuh, dan lemak jahat akan menjadi sumber penyakit. Bahaya lemak di hati pun siap menyerang siapa saja, Jadi kita harus menjaga pola makan, yang paling penting olahraga yang rutin, akan menjauhkan anda dari kegemukan, terhindar dari bahaya lemak di hati dan tentunya anda sehat.
* Fungsi hati :
Kelebihan berat badan akan berdampak buruk bagi semua organ tubuh. Organ hati ikut terkena imbasnya. Bila kita rutin menumpuk lemak di dalam tubuh. Hati merupakan organ tubuh yang memiliki fungsi sangat penting. Hati memproduksi enzim dan hormon, memetabolisme semua bahan yang masuk ke dalam tubuh, dan juga mengatur cairan di dalam tubuh. Akan tetapi, orang sering tidak sadar dengan gaya hidup sehari-hari akan membuat hati terganggu dan tidak dapat menjalankan fungsinya dengan baik.
* Pengertian Lemak di hati
* Pengertian Lemak di hati
Perlemakan hati berarti adanya pengumpulan lemak yang berlebihan di dalam sel-sel hati.
Secara umum, sel hati yang normal sudah mengandung lemak, namun kandungan lemaknya sedikit. Ketika akumulasi lemak di hati mencapai lebih dari 10% berat hati, inilah yang dikenal sebagai fatty liver. Pada keadaan ini, sebagian sel-sel liver yang sehat sudah diganti dengan sel lemak. Liver berubah warna menjadi kuning mengkilat karena berselimut lemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal, kondisi kesehatan akan terganggu.
Lemak di hati / Fatty liver umumnya tidak berbahaya, karena fungsi liver sebenarnya juga tidak terganggu, tetapi dalam jangka panjang, fatty liver berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis.
* Penyakit fatty liver dapat dimulai dari:
1) Steatosis (hanya perlemakan hati)
2) Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan inflamasi). Keadaan ini terjadi karena, (1) konsumsi alkohol yang berlebihan disebut dengan ASH (Alcoholic Steatohepatitis), atau (2) bukan karena alkohol yang disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Lemak di hati jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak terjadi secara lambat. Saat hati tidak mampu mengolah dan memecah lemak secara normal, terlalu banyak lemak akan terakumulasi. Akhirnya, lemak di hati tidak memunculkan simtom atau gejala.
Secara umum, sel hati yang normal sudah mengandung lemak, namun kandungan lemaknya sedikit. Ketika akumulasi lemak di hati mencapai lebih dari 10% berat hati, inilah yang dikenal sebagai fatty liver. Pada keadaan ini, sebagian sel-sel liver yang sehat sudah diganti dengan sel lemak. Liver berubah warna menjadi kuning mengkilat karena berselimut lemak, membesar dan lebih berat dari keadaan normal, kondisi kesehatan akan terganggu.
Lemak di hati / Fatty liver umumnya tidak berbahaya, karena fungsi liver sebenarnya juga tidak terganggu, tetapi dalam jangka panjang, fatty liver berpotensi menjadi penyebab kerusakan hati dan sirosis.
* Penyakit fatty liver dapat dimulai dari:
1) Steatosis (hanya perlemakan hati)
2) Steatohepatitis (perlemakan hati disertai dengan inflamasi). Keadaan ini terjadi karena, (1) konsumsi alkohol yang berlebihan disebut dengan ASH (Alcoholic Steatohepatitis), atau (2) bukan karena alkohol yang disebut NASH (Nonalcoholic Steatohepatitis).
Lemak di hati jarang menimbulkan keluhan, karena penimbunan lemak terjadi secara lambat. Saat hati tidak mampu mengolah dan memecah lemak secara normal, terlalu banyak lemak akan terakumulasi. Akhirnya, lemak di hati tidak memunculkan simtom atau gejala.
Gejala klinis yang dikeluhkan yaitu: perut terasa penuh, Ketika kondisi memburuk, merasa letih, berat badan menurun, tidak nyaman di perut, lemah, dan pening. Penderita umumnya tidak mengetahui sedang menderita fatty liver, baru diketahui setelah melakukan check up lengkap, seperti : melakukan tes kesehatan, menjalani tes darah atau pemeriksaan USG bila hati membesar. Namun ada saatnya kelebihan lemak memicu terjadinya peradangan pada liver. Tidak jarang peradangan akibat lemak hati dikaitkan dengan penyalahgunaan alkohol.
Akibat terlalu banyak mengonsumsi alkohol :
Cenderung menderita lemak di hati bila memiliki beberapa kondisi seperti kegemukan, diabetes, atau kadar trigliserida tinggi. Konsumsi alkohol secara berlebihan dapat menimbulkan lemak di hati. Dan terjadi ketidakseimbangan yang bisa mencederai hati. Kondisi ini akan menghambat proses pemecahan protein, lemak, dan karbohidrat.
3 jenis penyakit hati akibat konsumsi alkohol:
1. Perlemakan Hati / fatty liver
ditandai terbentuknya sel lemak di hati. Tidak ada gejalanya, meski hati bisa saja membesar dan Anda merasakan tidak nyaman pada perut bagian atas.
3 jenis penyakit hati akibat konsumsi alkohol:
1. Perlemakan Hati / fatty liver
ditandai terbentuknya sel lemak di hati. Tidak ada gejalanya, meski hati bisa saja membesar dan Anda merasakan tidak nyaman pada perut bagian atas.
2. Hepatitis alkoholik ( peradangan hati ). Gejalanya: mual, muntah, demam, hilang nafsu makan, nyeri perut, dan kulit berwarna kuning. Tingkat ringan, penyakit ini bisa bertahan bertahun-tahun, tetapi bisa menyebabkan kerusakan hati progresif.
3. Sirosis Alkoholik
Tipe ini lebih serius dari penyakit hati. 10-20% peminum berat mengalami sirosis, setelah 10 tahun-lebih mengonsumsi alkohol. Gejalanya mirip hepatitis alkoholik.
Kerusakan akibat sirosis membuat hati tidak dapat kembali seperti semula. Kebanyakan peminum ini akan mengalami perjalanan gangguan hati setiap individu bervariasi mulai, lemak hati ke hepatitis alkoholik dan bisa berakhir pada sirosis alkoholik. Resiko mengalami sirosis jadi tinggi terutama pada peminum kelas berat dan memiliki penyakit liver kronis seperti infeksi virus hepatitis C. Kesehatannya bisa membaik bila berhenti minum alkohol.
Membatasi minum alkohol:
Minum dalam jumlah moderat/cukup, bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan penyakit liver. Moderat: tidak lebih 1 gelas (porsi) /hari bagi wanita dan 2 gelas/hari bagi pria.
Bagi penderita hati kronis, alkohol jumlah sedikit saja akan memperburuk sakit hatinya. Pengidap sakit hati akibat alkohol dan sirosis dari berbagai penyebab sebaiknya berhenti minum alkohol. Dan jangan minum obat asetaminofen dengan alkohol atau setelah minum banyak alkohol. Kombinasi ini dapat membahayakan liver.
Tipe ini lebih serius dari penyakit hati. 10-20% peminum berat mengalami sirosis, setelah 10 tahun-lebih mengonsumsi alkohol. Gejalanya mirip hepatitis alkoholik.
Kerusakan akibat sirosis membuat hati tidak dapat kembali seperti semula. Kebanyakan peminum ini akan mengalami perjalanan gangguan hati setiap individu bervariasi mulai, lemak hati ke hepatitis alkoholik dan bisa berakhir pada sirosis alkoholik. Resiko mengalami sirosis jadi tinggi terutama pada peminum kelas berat dan memiliki penyakit liver kronis seperti infeksi virus hepatitis C. Kesehatannya bisa membaik bila berhenti minum alkohol.
Membatasi minum alkohol:
Minum dalam jumlah moderat/cukup, bagi kebanyakan orang tidak menyebabkan penyakit liver. Moderat: tidak lebih 1 gelas (porsi) /hari bagi wanita dan 2 gelas/hari bagi pria.
Bagi penderita hati kronis, alkohol jumlah sedikit saja akan memperburuk sakit hatinya. Pengidap sakit hati akibat alkohol dan sirosis dari berbagai penyebab sebaiknya berhenti minum alkohol. Dan jangan minum obat asetaminofen dengan alkohol atau setelah minum banyak alkohol. Kombinasi ini dapat membahayakan liver.
Tidak ada pengobatan khusus/pembedahan untuk mengatasi lemak di hati. Namun, cara ini bisa dicoba untuk pencegahan kerusakan:
*Hindari alkohol.
*Tingkatkan aktivitas fisik.
* Kontrol diabetes bila diabetes.
* Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
* Turunkan kadar trigliserida melalui diet, obat-obatan atau keduanya. Turunkan berat badan dengan aman. Ini berarti berat badan tidak turun lebih dari 0,5-1 kg /minggu.
*Tingkatkan aktivitas fisik.
* Kontrol diabetes bila diabetes.
* Lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin.
* Turunkan kadar trigliserida melalui diet, obat-obatan atau keduanya. Turunkan berat badan dengan aman. Ini berarti berat badan tidak turun lebih dari 0,5-1 kg /minggu.
Cara Mengecek Kadar Lemak Hati dalam Tubuh dengan Mudah Menggunakan QRMA
Apa itu QRMA ??
QUANTUM RESONANCE MAGNETIC ANALYZER (QRMA)
Alat untuk menguji kondisi kesehatan bagian tubuh manusia, bekerja dengan prinsip magnetik.
QRMA ini tidak mendiagnosa, malainkan menyoroti bagian-bagian tubuh yang mungkin tidak dapat berfungsi secara optimal.
Cukup memegang sensor di telapak tangan, maka QRMA akan mengumpulkan gelombang elektromagnetik yg dihasilkan tubuh manusia dalam proses regenerasi sel.
- Tidak perlu Puasa
- Tidak perlu ambil darah
- Hanya 90 detik
- Bisa Print OUT
- Bisa mendeteksi gejala lebih dini yang belum bisa dideteksi oleh laboratorium
KEUNTUNGAN :
1. MUDAH DIOPERASIKAN, cukup dengan memegang sensor di telapak tangan Anda, sinyal tubuh akan dikumpulkan dalam waktu yang singkat.
2. AMAN, karena tidak perlu untuk mengambil darah untuk melakukan pengecekan.
3. Laporan hasil analisa kesehatan yang ditampilkan secara digital dan dilengkapi dengan penjelasan dan saran untuk meningkatkan kondisi kesehatan.
4. Setelah pemeriksaan, hasilnya dapat dicetak langsung pd kertas.
5. Cek kesehatan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan menghemat waktu pasien.
6. Biaya untuk analisis sangat terjangkau dan dapat diterima oleh konsumen kebanyakan.
7. OMSET PENJUALAN AKAN MENINGKAT SECARA SIGNIFIKAN dan sudah banyak dibuktikan oleh konsumen, khususnya para networker.
Sangat kami rekomendasikan untuk Para Penjual Herbal & Produk
Kesehatan, Terapis, Ahli Kesehatan, Orang-orang MLM di bidang kesehatan,
dll.
Informasi & Pemesanan silahkan hubungi Marketing Terpercaya Kami :
Admin 7lebah.com
081213162228
Admin 7lebah.com
081213162228
Tidak ada komentar:
Write comments