Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker yang cukup menakutkan bagi seorang wanita, setelah kanker serviks. Sel kanker akan tumbuh dan menyerang jaringan payudara Anda, misalnya saluran keluar air susu, lobulus (pabrik penghasil air susu), bersama jaringan penunjang lainnya seperti jaringan lemak. Gaya hidup, hormonal, dan faktor lingkungan memang dicurigai sebagai penyebab dari kanker ini. Namun, tidak semua orang dengan gaya hidup yang hampir sama juga memiliki risiko untuk terkena kanker payudara. Sehingga masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
* Ciri-ciri Kanker Payudara yang Perlu Anda Kenali
Memiliki risiko atau tidak, tentu tidak ada salahnya untuk mengenali ciri-ciri kanker payudara. Terutama kanker payudara stadium 1. Agar jika sel kanker tersebut tumbuh, Anda tidak terlambat untuk mengobatinya. Berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara stadium 1 yang perlu Anda ketahui.
* Ciri-ciri Kanker Payudara yang Perlu Anda Kenali
Memiliki risiko atau tidak, tentu tidak ada salahnya untuk mengenali ciri-ciri kanker payudara. Terutama kanker payudara stadium 1. Agar jika sel kanker tersebut tumbuh, Anda tidak terlambat untuk mengobatinya. Berikut ini adalah ciri-ciri kanker payudara stadium 1 yang perlu Anda ketahui.
1. Munculnya benjolan di payudara
Benjolan di dalam payudara merupakan salah satu pertanda awal dari munculnya kanker payudara. Dan benjolan ini tidak selalu terasa sakit. Meski begitu, tidak semua benjolan yang muncul merupakan benjolan kanker payudara. Benjolan ini dapat teraba saat Anda melakukan pemeriksaan pribadi di rumah. Biasanya teraba saat Anda sedang menstruasi.
2. Warna kulit payudara Anda berubah
Perubahan warna ini terkadang disalahartikan dengan infeksi. Padahal, jika Anda tidak yakin dengan benjolan yang muncul di dalam payudara, perubahan warna kulit mungkin bisa membuat Anda lebih waspada. Pada tahap ini, kulit payudara akan menjadi kemerahan, seperti terjadi iritasi, tekstur kulit terasa seperti kulit jeruk, permukaan kulit area payudara yang terkena kanker tampak berlekuk-lekuk, dan terjadi penebalan kulit. Meski begitu, pada kanker payudara tipe tertentu yang cukup jarang, perubahan warna tidak terjadi.
3. Puting terasa sakit
Ciri-ciri dari kanker payudara stadium 1 lainnya adalah dengan munculnya perubahan pada bagian puting disertai rasa nyeri. Selain itu, ditandai dengan keluar cairan tidak normal dari puting atau puting melesak.
4. Muncul benjolan pada ketiak
Meski disebut kanker payudara, bukan berarti benjolan pada di bawah ketiak yang Anda temui tidak ada hubungannya dengan kanker ini. Jaringan payudara meluas hingga di bawah ketiak. Itulah kenapa kanker dapat menyebar melalui kelenjar getah bening di bawah ketiak.
Guna mengenali ciri-ciri kanker payudara stadium 1 di atas, cobalah untuk rajin melakukan SADARI atau Pemeriksaan Payudara Sendiri setiap bulan. Rajin melakukan SADARI juga dapat membantu Anda mengenali tekstur jaringan payudara Anda. Sehingga jika Anda merasakan ada sesuatu yang tidak biasa pada payudara (bukan perubahan tekstur payudara pada saat Pra menstruasi), Anda akan lebih menyadarinya.
* Penyebab Kanker Payudara
Penyebab kanker payudara belum diketahui secara pasti. Sulit untuk memastikan bahwa tiap penderita memiliki penyebab yang sama atau tidak. Tetapi ada beberapa faktor yang dapat memengaruhi tingkat risiko terkena kanker payudara, antara lain:
- Dampak Diagnosis Kanker Payudara yang Sebelumnya
Jika Anda pernah mengidap kanker payudara atau terjadi perubahan sifat sel kanker non-invasif yang terkandung di dalam saluran payudara menjadi sel kanker invasif, Anda dapat kembali terkena kanker pada payudara yang sama atau pada payudara satunya.
- Pengaruh Benjolan Jinak yang Pernah Dimiliki
Memiliki benjolan jinak bukan berarti Anda mengidap kanker payudara, tetapi benjolan tertentu mungkin bisa meningkatkan risiko Anda. Perubahan kecil pada jaringan payudara Anda, seperti pertumbuhan sel yang tidak lazim dalam saluran atau lobulus, bisa meningkatkan risiko Anda untuk terkena kanker payudara.
- Pengaruh Genetika dan Riwayat Kesehatan Keluarga
Jika Anda memiliki keluarga inti (misalnya, ibu, kakak, adik atau anak) yang mengidap kanker payudara atau ovarium, risiko Anda untuk terkena kanker payudara akan meningkat. Tetapi kanker payudara mungkin juga muncul lebih dari sekali dalam satu keluarga secara kebetulan.
Umumnya kasus kanker payudara bukan dikarenakan faktor keturunan (hereditas), tetapi mutasi gen tertentu yang dikenal dengan nama BRCA1 dan BRCA2 dapat mempertinggi risiko kanker payudara dan kanker ovarium. Jenis kanker ini juga mungkin diturunkan orang tua kepada anak.
- Faktor Usia
Seiring bertambahnya usia, risiko kanker juga akan meningkat. Kanker payudara umumnya terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun yang sudah mengalami menopause. Sekitar 80 persen kasus kanker payudara terjadi pada wanita berusia di atas 50 tahun.
- Risiko Paparan Radiasi
Risiko Anda untuk terkena kanker payudara juga bisa meningkat jika sering terpapar radiasi atau akibat prosedur medis tertentu yang menggunakan radiasi seperti rontgen dan CT scan.
- Risiko Paparan Estrogen
Risiko terkena kanker payudara akan sedikit meningkat akibat tingkat paparan terhadap estrogen dalam tubuh. Contoh:
- Jika Anda tidak memiliki keturunan atau melahirkan di usia lanjut. Hal ini akan meningkatkan risiko kanker payudara karena paparan terhadap estrogen tidak terhalang oleh proses kehamilan.
- Jika Anda mengalami masa menstruasi yang lebih lama (misalnya, mulai menstruasi sebelum usia 12 tahun atau mengalami menopause setelah usia 55 tahun).
- Pengaruh Terapi Penggantian Hormon
Terapi penggantian hormon kombinasi memiliki risiko sedikit lebih tinggi daripada terapi penggantian hormon estrogen. Tetapi keduanya tetap dapat mempertinggi risiko terkena kanker payudara.Di antara 1.000 wanita yang menjalani terapi hormon kombinasi selama 10 tahun, diperkirakan akan ada 19 kasus kanker payudara lebih banyak dibanding kelompok wanita yang tidak pernah menerima terapi hormon. Risiko ini juga akan meningkat seiring durasi terapi, tapi akan kembali normal setelah Anda berhenti menjalaninya.
- Pengaruh Kelebihan Berat Badan Atau Obesitas
Kelebihan berat badan setelah menopause dapat menyebabkan peningkatan produksi estrogen sehingga risiko kanker payudara akan meningkat.
- Konsumsi Minuman Keras
Sebuah penelitian telah dilakukan terhadap 200 wanita pengonsumsi minuman keras dan 200 wanita bukan pengonsumsi minuman keras. Hasilnya menyatakan bahwa anggota kelompok pengonsumsi minuman keras bisa terserang kanker sebanyak tiga orang lebih banyak. Risiko kanker payudara akan meningkat seiring banyaknya jumlah minuman keras yang dikonsumsi.
* Cara Mencegah Kanker Payudara
1. Menjaga berat badan
Menjaga berat badan yang sehat sepanjang hidup Anda terbukti dapat menjaga kesehatan. Anda dapat menghitung BMI atau Body Mass Index dengan cara berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadran tinggi dalam meter, telah terbukti secara signifikan jika peningkatan BMI (lebih dari keadaan normal 25) akan meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, dan peningkatan BMI telah meyakinkan terbukti meningkatkan risiko kanker payudara pasca-menopause.
2. Hindari alkohol
Penggunaan alkohol adalah yang paling mapan untuk kanker payudara. Studi Kesehatan menunjukan mengkonsumsi lebih dari satu minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebanyak 20-25 persen.
3. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
Makan tujuh atau lebih porsi sayur dan buah setiap hari. Sayuran untuk perlindungan kanker payudara mencakup semua sayuran (brokoli, kubis, kecambah brussels, kembang kol), sayuran hijau (sawi, kangkung, bayam), wortel dan tomat. Buah yang mempunyai kandungan lebih untuk mencegah kanker payudara adalah jeruk, berry dan ceri. Terbaik untuk anda adalah dengan mengkonsumsi sayuran mentah atau dimasak sebentar, karena beberapa phytochemical diyakini menawarkan perlindungan terhadap kanker payudara dihancurkan oleh panas
4. Berolahraga secara teratur
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga teratur memberikan perlindungan yang kuat terhadap kanker payudara. Lakukan selama 30 menit untuk melakukan aktivitas aerobik sedang (jalan cepat) secara rutin .
5. Kurangi Lemak
Apakah lemak Anda benar? Jenis lemak dalam diet Anda dapat mempengaruhi risiko kanker payudara. Minimalkan konsumsi lemak omega-6, lemak jenuh dan lemak trans. Maksimalkan asupan lemak omega-3, terutama dari minyak ikan (salmon, tuna, makarel, sarden). Mengkonsumsi minyak tak jenuh tunggal (minyak zaitun, kacang-kacangan / biji, alpukat) sebagai sumber lemak utama anda, karena makanan tersebut memiliki potensi sifat antikanker. Secara khusus, minyak zaitun adalah sumber potensial dari polifenol antioksida dan kacang-kacangan dan biji-bijian mencukupi kebutuhan mineral pelindung kanker, selenium.
6. Konsumsi Karbohidrat sesuai porsi
Apakah karbohidrat Anda benar? Minimalkan konsumsi indeks glikemik tinggi yaitu nasi putih, kentang putih, gula dan produk produk olahan dari nasi, kentang dan gula. Makanan ini memicu perubahan hormonal yang mempromosikan pertumbuhan sel dalam jaringan payudara. Ganti ini karbonhidrat anda dengan biji-bijian dan kacang-kacangan / polong-polongan. Kacang-kacangan karena serat tinggi dan kandungan lignan terutama khusus.
7. Mengkonsumsi produk kedelai
Mengkonsumsi produk kedelai secara teratur, seperti tahu, tempe dan susu kedelai. Penelitian epidemiologi telah menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kedelai dan pengurangan risiko kanker payudara.
8. Minimalkan paparan estrogen farmakologis dan xeno-estrogen.
Jangan mengambil estrogen resep kecuali ada indikasi medis. Paparan seumur hidup untuk estrogen memainkan peran penting dalam perkembangan kanker payudara. Juga hindari seperti estrogen senyawa yang ditemukan dalam polusi lingkungan, seperti pestisida dan bahan kimia industri. Disarankan menggunakan produk organik jika anda tidak bisa menghindarinya maka cucilah produk non-organik secara benar.
9. Berpikir positif dan tidak merokok
Terlibat dalam perilaku menyenangkan diri secara teratur. Mengembangkan hubungan hangat dan saling menguntungkan dengan keluarga dan teman-teman. Dapatkan tidur yang cukup (7-8 jam per malam). Penelitian menunjukkan bahwa merokok jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada beberapa wanita.
10. Menyusui
Menyusui bayi Anda hingga waktu yang tepat. Wanita yang menyusui bayi mereka setidaknya selama satu tahun secara total mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara.
1. Menjaga berat badan
Menjaga berat badan yang sehat sepanjang hidup Anda terbukti dapat menjaga kesehatan. Anda dapat menghitung BMI atau Body Mass Index dengan cara berat badan (dalam kilogram) dibagi kuadran tinggi dalam meter, telah terbukti secara signifikan jika peningkatan BMI (lebih dari keadaan normal 25) akan meningkatkan risiko kanker payudara. Selain itu, dan peningkatan BMI telah meyakinkan terbukti meningkatkan risiko kanker payudara pasca-menopause.
2. Hindari alkohol
Penggunaan alkohol adalah yang paling mapan untuk kanker payudara. Studi Kesehatan menunjukan mengkonsumsi lebih dari satu minuman beralkohol sehari dapat meningkatkan risiko kanker payudara sebanyak 20-25 persen.
3. Mengkonsumsi buah-buahan dan sayuran
Makan tujuh atau lebih porsi sayur dan buah setiap hari. Sayuran untuk perlindungan kanker payudara mencakup semua sayuran (brokoli, kubis, kecambah brussels, kembang kol), sayuran hijau (sawi, kangkung, bayam), wortel dan tomat. Buah yang mempunyai kandungan lebih untuk mencegah kanker payudara adalah jeruk, berry dan ceri. Terbaik untuk anda adalah dengan mengkonsumsi sayuran mentah atau dimasak sebentar, karena beberapa phytochemical diyakini menawarkan perlindungan terhadap kanker payudara dihancurkan oleh panas
4. Berolahraga secara teratur
Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa olahraga teratur memberikan perlindungan yang kuat terhadap kanker payudara. Lakukan selama 30 menit untuk melakukan aktivitas aerobik sedang (jalan cepat) secara rutin .
5. Kurangi Lemak
Apakah lemak Anda benar? Jenis lemak dalam diet Anda dapat mempengaruhi risiko kanker payudara. Minimalkan konsumsi lemak omega-6, lemak jenuh dan lemak trans. Maksimalkan asupan lemak omega-3, terutama dari minyak ikan (salmon, tuna, makarel, sarden). Mengkonsumsi minyak tak jenuh tunggal (minyak zaitun, kacang-kacangan / biji, alpukat) sebagai sumber lemak utama anda, karena makanan tersebut memiliki potensi sifat antikanker. Secara khusus, minyak zaitun adalah sumber potensial dari polifenol antioksida dan kacang-kacangan dan biji-bijian mencukupi kebutuhan mineral pelindung kanker, selenium.
6. Konsumsi Karbohidrat sesuai porsi
Apakah karbohidrat Anda benar? Minimalkan konsumsi indeks glikemik tinggi yaitu nasi putih, kentang putih, gula dan produk produk olahan dari nasi, kentang dan gula. Makanan ini memicu perubahan hormonal yang mempromosikan pertumbuhan sel dalam jaringan payudara. Ganti ini karbonhidrat anda dengan biji-bijian dan kacang-kacangan / polong-polongan. Kacang-kacangan karena serat tinggi dan kandungan lignan terutama khusus.
7. Mengkonsumsi produk kedelai
Mengkonsumsi produk kedelai secara teratur, seperti tahu, tempe dan susu kedelai. Penelitian epidemiologi telah menunjukkan hubungan positif antara konsumsi kedelai dan pengurangan risiko kanker payudara.
8. Minimalkan paparan estrogen farmakologis dan xeno-estrogen.
Jangan mengambil estrogen resep kecuali ada indikasi medis. Paparan seumur hidup untuk estrogen memainkan peran penting dalam perkembangan kanker payudara. Juga hindari seperti estrogen senyawa yang ditemukan dalam polusi lingkungan, seperti pestisida dan bahan kimia industri. Disarankan menggunakan produk organik jika anda tidak bisa menghindarinya maka cucilah produk non-organik secara benar.
9. Berpikir positif dan tidak merokok
Terlibat dalam perilaku menyenangkan diri secara teratur. Mengembangkan hubungan hangat dan saling menguntungkan dengan keluarga dan teman-teman. Dapatkan tidur yang cukup (7-8 jam per malam). Penelitian menunjukkan bahwa merokok jangka panjang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker payudara pada beberapa wanita.
10. Menyusui
Menyusui bayi Anda hingga waktu yang tepat. Wanita yang menyusui bayi mereka setidaknya selama satu tahun secara total mengalami penurunan risiko terkena kanker payudara.
Pendeteksian lebih dini gejala kanker Payudara membantu mengurangi tingkat resiko meningkatnya stadium penyakit. Lakukan pencegahan sebelum Anda terkena penyakit kanker ganas ini.
Cara Deteksi Lebih Dini Gejala Kanker Payudara dengan Mudah Menggunakan QRMA
Apa itu QRMA ??
QUANTUM RESONANCE MAGNETIC ANALYZER (QRMA)
Alat untuk menguji kondisi kesehatan bagian tubuh manusia, bekerja dengan prinsip magnetik.
QRMA ini tidak mendiagnosa, malainkan menyoroti bagian-bagian tubuh yang mungkin tidak dapat berfungsi secara optimal.
Cukup memegang sensor di telapak tangan, maka QRMA akan mengumpulkan gelombang elektromagnetik yg dihasilkan tubuh manusia dalam proses regenerasi sel.
- Tidak perlu Puasa
- Tidak perlu ambil darah
- Hanya 90 detik
- Bisa Print OUT
- Bisa mendeteksi gejala lebih dini yang belum bisa dideteksi oleh laboratorium
KEUNTUNGAN :
KEUNTUNGAN :
1. MUDAH DIOPERASIKAN, cukup dengan memegang sensor di telapak tangan Anda, sinyal tubuh akan dikumpulkan dalam waktu yang singkat.
2. AMAN, karena tidak perlu untuk mengambil darah untuk melakukan pengecekan.
3. Laporan hasil analisa kesehatan yang ditampilkan secara digital dan dilengkapi dengan penjelasan dan saran untuk meningkatkan kondisi kesehatan.
4. Setelah pemeriksaan, hasilnya dapat dicetak langsung pd kertas.
5. Cek kesehatan dapat dilakukan dimana saja, kapan saja, dan menghemat waktu pasien.
6. Biaya untuk analisis sangat terjangkau dan dapat diterima oleh konsumen kebanyakan.
7. OMSET PENJUALAN AKAN MENINGKAT SECARA SIGNIFIKAN dan sudah banyak dibuktikan oleh konsumen, khususnya para networker.
Sangat kami rekomendasikan untuk Para Penjual Herbal & Produk
Kesehatan, Terapis, Ahli Kesehatan, Orang-orang MLM di bidang kesehatan,
dll.
Informasi & Pemesanan silahkan hubungi Marketing Terpercaya Kami :
Admin 7lebah.com
081213162228
Admin 7lebah.com
081213162228
Tidak ada komentar:
Write comments